Universitas Muhammadiyah Aceh Sambut 109 Mahasiswa Inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan 3 Tahun 2023

Banda Aceh, LLDikti-13 Universitas Muhammadiyah Aceh menyelenggarakan penyambutan peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Inbound Angkatan 3 Tahun 2023 pada Kamis, 14 September 2023 di Gedung ACC, kampus Universitas Muhammadiyah Aceh. Pada angkatan ketiga ini, Universitas Muhammadiyah Aceh menerima total 109 mahasiswa dari 63 Perguruan Tinggi dari luar Pulau Sumatera. Di antaranya berasal dari Universitas Garut, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Aisyiyah, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Universitas Mataram, Universitas Halu Oleo, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Madura, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muhammadiyah Sorong, dan lain-lain. Mahasiswa inbound tersebut tiba di Banda Aceh pada 8 September 2023 dan dibagi dalam tiga kloter penjemputan di bandara Sultan Iskandar Muda (SIM). 

Drs. M. Najib, M.Pd., selaku Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah XIII yang hadir pada acara penyambutan menyampaikan bahwa mahasiswa yang hadir merupakan mahasiswa terbaik yang terpilih dari masing-masing perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Najib berharap mahasiswa dapat menjadi Agent of Change di kampus asal setelah menyelesaikan program PMM-3 di Universitas Muhammadiyah Aceh. “Melalui program PMM ini akan terjalin pertemanan lintas budaya/adat, mahasiswa dilatih kemandiriannya di luar daerah dan kampus asal, serta memperluas wawasan mengenai nilai-nilai kebhinekaan, ragam suku, ras, dan antargolongan yang ada di Indonesia”, tutur Najib.

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan salah satu bentuk kegiatan program MBKM berupa program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman. Dirilis oleh Kemendikburistek, ada 6 elemen utama PMM 2023, yaitu (1) pertukaran mahasiswa dilakukan melalui perpindahan klister antarpulau; (2) pengakuan hasil belajar hingga 20 sks; (3) memungkina pertukaran mahasiswa PTN ke PTS dan sebaliknya; (4) diikuti oleh mahasiswa semester 3, 5, dan 7 (saat program berjalan; (5) eksplorasi persatuan dalam keragaman melalui Modul Nusantara; dan (6) mekanisme pertukaran akademik ke akademik dan vokasi ke vokasi.

Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh, Dr. Aslam Nur, M.A., mencoba mengetes kemampuan mahasiswa inbound PMM-3 dalam berbahasa Aceh dalam beberapa kalimat dan kosakata. Hal ini tentu memunculkan gelak tawa dari seluruh audiens yang hadir. Aslam mengingatkan bahwa dirinya akan mengetes kemampuan Bahasa Aceh mahasiswa inbound ini pada akhir program. Dalam sambutannya, Aslam menyampaikan bahwa Universitas Muhammadiyah Aceh mendapat kuota sebanyak 200 mahasiswa untuk dapat diterima pada program PMM-3 tahun 2023 ini. Sementara pada pendaftaran awal, lebih dari 800 mahasiswa mendaftar pada program PMM-3 ke Universitas Muhammadiyah Aceh. Setelah melalui proses seleksi, akhirnya ada 109 mahasiswa yang dinyatakan lolos program dan mendapat kesempatan untuk berkuliah di Universitas Muhammadiyah Aceh.

Pada akhir sambutannya, Aslam berpesan agar mahasiswa dapat memunculkan sikap toleransi antarsesamanya. Mahasiswa diharapkan tidak tergiring stereotipe yang berkembang mengenai anggapan bahwa sukunya adalah yang paling benar dan hebat hingga merendahkan suku lain. “Jangan sampai muncul pandangan negatif terhadap suku tertentu hanya karena stereotipe yang berkembang di masyarakat hingga menimbulkan perpecahan suku dan kesatuan bangsa. Kita harus hidup bersama dalam perbedaan”, tutup Aslam.

Sebanyak 76 mahasiswi inbound PMM-3 ditempatkan di asrama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Aceh, sementara 33 mahasiswa ditempatkan di rumah sewa di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Aceh. Seluruh mahasiswa inbound pada PMM-3 ini akan mengikuti pembelajaran selama satu semester (4 bulan aktif) di Universitas Muhammadiyah Aceh, yang tersebar di berbagai program studi yang ada. Selama program berlangsung, mahasiswa akan mengikuti program kegiatan Modul Nusantara, kebhinekaan, refleksi dan inspirasi, serta kontribusi sosial. Adapun untuk memudahkan penyelenggaraan program, mahasiswa dibagi ke dalam 4 kelompok yang didampingi oleh Dosen Pembimbing dan mahasiswa Liaison Officer (LO). 

Leave a Reply