Pegawai LLDIKTI XIII Antusias Ikuti Lokakarya Peningkatan Skill Jurnalistik dan Penulisan Artikel Media Cetak dan Elektronik
Di Penghujung akhir tahun 2022, LLDIKTI Wilayah XIII masih aktif menyelenggarakan kegiatan dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia, khususnya pegawai sebagai pelayan publik. Bertempat di Kyriad Murraya Hotel, Banda Aceh, LLDIKTI Wilayah XIII menyelenggarakan kegiatan bertajuk Lokakarya Peningkatan Skill Jurnalistik dan Penulisan Media Cetak dan Elektronik. Kegiatan yang diikuti oleh dua puluh peserta internal yang merupakan dan perwakilan dari masing-masing fungsi ini diselenggarakan pada Rabu, 28/12/2022. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dan meningkatkan kemampuan jurnalistik para pegawai di lingkungan LLDIKTI Wilayah XIII untuk peningkatan pelayanan informasi publik kepada masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala LLDIKTI Wilayah XIII, Dr. Ir. Rizal Munadi, M.M., M.T., menyampaikan kegiatan ini diperlukan untuk meningkatkan kapasitas menulis pada berbagai media yang dimiliki oleh LLDIKTI Wilayah XIII seperti website, instagram atau majalah Haba. Rizal berharap berita dan informasi yang disampaikan ke media adalah informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. “Saya berharap kantor kita tidak tercemar dengan tulisan-tulisan yang tidak benar dan menyudutkan pihak tertentu. Akan jadi sangat baik jika kita bisa meluruskan informasi miring yang ada”, tutur Rizal. Ke depannya, Rizal mengharapkan bahwa ada pegawai LLDIKTI Wilayah XIII mampu menulis di media massa (Serambi Indonesia), karena kebutuhan lembaga untuk menyampaikan informasi kepada publik.
Dua narasumber hadir pada lokakarya ini, yaitu Yarmen Dinamika sebagai Direktur Serambi Indonesia, dan Ihan Nurdin sebagai pemenang Lomba Menulis Inspirasi Perempuan Indonesia Kementerian PPPA Kompas tahun 2022. Sesi pertama lokakarya ini diawali dengan pembahasan yang disampaikan oleh Yarmen mengenai Kiat Menulis Reportase di Media Massa. Dalam pembahasannya, Yarmen menyebutkan bahwa suatu peristiwa baru dapat dikatakan ‘berita’ apabila telah dilaporkan, dikabarkan ke tempat lain. Jadi jika suatu peristiwa tidak dikabarkan, maka hal tersebut disebut ‘peristiwa’ saja.
Namun sejalan dengan hal tersebut, tidak setiap peristiwa dapat menjadi berita, karena pada hakikatnya berita atau informasi harus bermakna, dibuat untuk kepentingan publik. Artinya ada value atau nilai untuk memenuhi kebutuhan (sandang, pangan, dan papan) dan mendatangkan manfaat bagi publik. Penulis harus mampu menimbang sebuah berita apakah penting dan menarik. Selain itu, berita juga tidak boleh disusupi oleh opini. Berita harus ditulis sesuai dengan realitanya dan tidak boleh mengandung undur opini penulis.
Pada sesi pembahasan kedua, narasumber Ihan Nurdin mengangkat tema Menulis Mudah dan Kiat Menembus Meja Redaksi. Ihan menceritakan pengalamannya sebelum menjadi penulis saat ini, di mana ia aktif menulis blog, hingga menjadi blogger. Dari hal yang kecil tersebut, Ihan menjadi mulai terbiasa menulis, hingga tahun 2020 yang lalu memulai untuk menulis naskah film. Dalam pembahasannya, Ihan menjelaskan struktur tulisan yang memuat Judul, Lead, Bridging, Isi dan Ending. Peserta lokakarya juga diajak untuk praktik membuat tulisan dimulai dari menentukan tema, topik, judul dan lead tulisan. Ihan menuturkan bahwa menulis akan menjadi mudah apabila kita tahu apa yang akan kita tulis (yang bisa dimulai dari apa yang kita suka), serta tahu teknik dan caranya.
Kegiatan lokakarya ini berlangsung dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti. Peserta terlibat aktif dalam proses diskusi dengan narasumber dan langsung mempraktikkan membuat tulisan secara singkat selama sesi berlangsung.
Berkaitan dengan maksud penyelenggaraan kegiatan ini, Rizal berharap semua staf di LLDIKTI XIII bisa membantu kantor dan berkontribusi (dalam hal menulis pemberitaan). Dimulai dari hal-hal yang kecil dan mudah, serta dikerjakan bersama dahulu. Misalnya satu artikel bisa dikerjakan oleh empat orang, kemudian pada kesempatan berikutnya berkurang jadi bisa dikerjakan oleh dua orang, hingga akhirnya bisa mandiri. Rasa percaya diri yang tinggi tentu bisa membuat tulisan menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Ihan bahwa menulis adalah keterampilan yang bisa dilatih. Seperti kata pepatah, practice makes perfect! (Rs)