Keindahan Takengon dari Puncak Pantan Terong
JUNI FEBRIANTI, Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris dan Anggota Unit Kreativitas Mahasiswa (UKM) Jurnalistik STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh, melaporkan dari Takengon, Aceh Tengah
DALAM beberapa hari terakhir, saya sibuk memikirkan kegiatan yang bermanfaat untuk mengisi waktu luang. Lalu, terlintas di benak saya untuk pergi mengeksplor tempat wisata yang ada di Dataran Tinggi Gayo. Sepertinya aktivitas yang jarang saya lakukan ini akan sangat berguna untuk membuat hari libur dan waktu luang saya menjadi lebih menarik dan bermakna.
Setelah memikirkan beberapa tempat, saya pun mengajak sepupu saya yang merupakan seorang traveler. Ia sudah banyak mengunjungi tempat wisata di Gayo. Mendengar ajakan tersebut, dia langsung menyambutnya dengan antusias. Setelah berdiskusi, akhirnya kami putuskan untuk mengunjungi Pantan Terong sebagai destinasi wisata kami kali ini.
Pantan Terong merupakan salah satu destinasi wisata terkenal di Takengon, Aceh Tengah. Tempat ini menarik begitu banyak minat pengunjung. Wisatawan yang datang ke lokasi ini bukan saja penduduk setempat, melainkan juga wisatawan luar daerah dan turis mancanegara. Mereka tertarik datang untuk melihat keindahan Kota Takengon dari atas puncak Pantan Terong karena di media sosial pun lokasi yang eksotik ini sudah viral.
Pantan Terong adalah sebuah bukit yang terletak di puncak bukit Dataran Tinggi Gayo, Takengon, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah. Bukit ini berada pada ketinggian lebih dari 1.350 meter di atas permukaan laut.
Di tempat ini, selain tampak ibu kota Takengon dan Danau Laut Tawar secara keseluruhan, lapangan Pacuan Kuda Belang Bebangka di Kecamatan Pegasing juga terlihat begitu indah.
Jika kita pergi ke sini pada waktu petang maka akan tampak pemandangan matahari terbenam (sunset). Pemandangan indah ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak wisatawan atau traveler sangat menyukai tempat ini pada petang hari.
Butuh waktu sekitar 45-60 menit bagi saya dan sepupu saya sampai di tempat ini, hal ini dikarenakan tempat tinggal saya jauh dari Kota Takengon. Jika ditempuh dari Takengon akan memakan waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke tujuan.
Pergi ke Pantan Terong tentu saja membutuhkan persiapan. Misalnya, harus membawa jaket tebal, mengingat dinginnya cuaca di puncak Pantan Terong. Kami juga harus memakai sepatu dan kaus kaki tebal, karena jika tidak kaki kami akan sangat kedinginan dan itu dapat memengaruhi mood kami saat berada di puncak Pantan Terong.
Menuju ke Pantan Terong, kami mengendarai sepeda motor (sepmor). Jalan untuk menuju ke lokasi tujuan cukup bagus. Jadi, kami tak perlu khawatirkan tentang kondisi jalan. Selama perjalanan menuju puncak Pantang Terong kami saksikan banyak pohon pinus yang menjulang tinggi dan rumah-rumah penduduk.
Walaupun kami sudah sangat sering melewati Takengon, tapi kami tidak bosan sama sekali untuk melihat keindahan dan merasakan sejuknya udara di kota sejuk ini.
Sesampainya di Pantan Terong kami langsung disuguhi pemandangan Kota Takengon yang sangat indah dan luasnya Danau Laut Tawar yang sangat biru. Semua ini membuat kami sangat takjub, karena biasanya kami hanya dapat melihat danau terbesar di Aceh itu dari pinggiran Kota Takengon.
Danau yang luasnya 70 km² ini dapat terlihat dengan sangat indah dari puncak Pantan Terong. Dari tempat ini kami juga dapat merasakan udara yang segar karena memang lokasinya tidak dekat dengan perkotaan dan banyak pepohonan.https://f20728b253f308fce5a0938bd8a71cff.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-37/html/container.html
Masuk ke tempat wisata Pantan Terong kita harus bayar Rp 5.000 per orang. Penjaga akan memintanya sebelum kita masuk. Setelah masuk, perasaan tambah semangat karena ingin melihat penampakan besar dan luasnya Kota Takengon. Banyak orang yang kami temui di sini, sebagian besar wisatawan banyak yang mengambil gambar dan video, tapi ada juga yang menikmati pemandangan dengan segelas minuman di tangan mereka.
Banyak pengunjung yang datang bersama keluarga ataupun teman-teman. Banyak tempat atau spot foto yang bagus untuk mengambil gambar dengan pemandangan indah.
Pantang Terong memang sangat cocok dijadikan tempat berkumpul dengan keluarga atau teman. Selain tempatnya yang indah dan hawanya yang sejuk, fasilitas yang disediakan di sana pun cukup memadai. Tersedia makanan dan minuman yang dapat dibeli oleh para pengunjung.
Tak ingin melewatkan momen kebersamaan di Pantan Terong kami mengambil banyak foto dan mengabadikan momen tersebut dalam bentuk video singkat. Hanya kegembiraan dan perasaan senang yang tergambar di wajah semua pengunjung. Hal ini mengindikasikan bahwa Pantan Terong sangat memberikan energi positif kepada setiap pengunjung. Hal itu juga terjadi pada kami, perasaan tenang dan senang kami rasakan, kegembiraan pun menghiasi batin kami.
Agar terlihat lebih menarik, di objek wisata Pantan Terong tersedia perlengkapan foto yang dapat menjadikan hasil foto yang kita ambil menjadi lebih unik, seperti adanya payung tradisional Cina, hanbok, yakni baju tradisional dari negara ginseng Korea Selatan, ada pula kain khas daerah tinggi Gayo (ulen-ulen) dengan motif kerawang gayo. Kita dapat menyewanya hanya dengan Rp 10.000-Rp 30.000 per item.
Banyak pengunjung yang tertarik mengenakan barang-barang tersebut saat berfoto dan tentu saja kami juga menjadi tertarik. Kami menyewa payung tradisional Cina seharga Rp 15.000. Lalu dengan payung tradisional Cina ini foto kami terlihat sangat bagus, apalagi dengan pemandangan Kota Takengon dan Danau Laut Tawar yang menjadi background foto kami.
Kami mengambil banyak foto secara bergantian. Kami memotret dengan kamera handphone. Sebagian pengunjung juga menggunakan hp, tapi ada juga yang sengaja membawa kamera (tustel) guna mendapatkan hasil foto yang lebih bagus lagi.
Pantan Terong merupakan tempat yang sangat cocok untuk dijadikan tujuan wisata. Berada di sini kita akan disuguhi indahnya suasana Kota Takengon. Cuaca dingin di kota ini sangat cocok untuk menikmati kopi khas Gayo. Kami pun tak lupa menghabiskan waktu dengan meminum kopi sambil menceritakan hal-hal menarik yang terjadi di sekitar kami.
Cuaca yang dingin membuat perut kami terasa lapar, kami pun membeli makanan yang dijual. Banyak penjual yang berjualan di sini, mulai makanan ringan sampai berat. Banyak juga yang menjual kopi khas Gayo. Menikmati secangkir kopi di puncak bukit yang menawan tentu sensasinya beda jauh dengan menikmatinya di pusat kota yang tak jarang suasananya ingar bingar.
Tak lama berselang, kami pun beranjak pulang dengan perasaan yang sangat senang dan gembira. Ingin rasanya segera kembali ke puncak Pantan Terong yang eksotik ini.
Sumber : Klik