LLDIKTI WILAYAH XIII ACEH GELAR RAKOR PIMPINAN PTS DAN PT
LLDIKTI WILAYAH XIII ACEH GELAR RAKOR PIMPINAN PTS DAN PT
Medan – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi menggelar Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta dan Pimpinan Perguruan Tinggi Serta Penganugerahan Tahun 2019, kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 27-29 November 2019 di Aula Hotel Grand Aston Medan.
M. Fuad, S. Ag selaku ketua panitia menyampaikan peserta yang berhadir berjumlah 42 orang dari badan penyelenggara dan 93 orang dari unsur yayasan dan unsur pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Aceh, adapun narasumber yang mengisi materi di kegiatan ini yakni Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M. Eng.SC (dirjen kelembagaan, iptek dan dikti), Dr. Ir. Ridwan, M. Sc (Direktur Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Tinggi), Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP (Direktur Pembelajaran Dikti), Prof. Dr. Faisal, S. H., M. Hum dan Dr. Muhammad Ilham Maulana, S. T., M. T.
“Tujuan dari kegiatan ini memberikan informasi kebijakan Kemenristekdikti tentang pengembangan mutu Perguruan Tinggi serta memberikan informasi terkait gambaran mutu PTS di Lingkungan LLDIKTI Wilayah Aceh dan memberikan informasi tentang evaluasi kinerja PTS”, lanjut fuad.
Prof. Dr. Faisal. S. H., M. Hum Kepala LLDIKTI Wilayah XIII menyampaikan membicarakan mengenai pendidikan Indonesia adalah pembicaraan mengenai kehidupan yang tidak pernah ada berhentinya, sebab secara umum masalah pendidikan yaitu masalah yang sangat mendasar dan terkait erat dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta membangun sumber daya manusia Indonesia seutuhnya, bertakwa dan berakhlak mulia.
“Dalam perjalanan sejarah pendidikan Indonesia telah mengalami berbagai tantangan yang beragam dari masa ke masa, setiap memiliki tantangan dan masalah tersendiri yang harus disikapi dengan evaluasi dan kebijakan pendidikan tinggi yang dinamis”kata faisal
“Salah satu masalah penting dan mendasar yang dihadapi pendidikan tinggi Indonesia saat ini ialah masalah mutu dan relevansi pendidikan tinggi yang belum menggembirakan, Perguruan Tinggi belum mampu secara optimal menjadi factor penting yang mampu melahirkan wirausahawan dengan orientasi job creator dan kemandirian” lanjut faisal
Relevansi pendidikan tinggi masih dirasa kurang responsive dan berkontribusi terhadap pemberdayaan daan pengembangan masyarakat, disamping itu masih banyak lulusan perguruan tinggi yang belum memiliki akhlak mulia dan karakter luhur yang kuat.
“masalah mendasar tersebut belum tuntas kita selesaikan, kemudian muncul masalah baru yang menuntut kita untuk merespon, kita tidak boleh berhenti dalam mewujudkan relevansi pendidikan tinggi dengan tuntutan masyarakat, maka dari itu pertemuan ini adalah bentuk salah satu mewujudkan tujuan pendidikan tersebut dan kita manfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya”tegas faisal.