Politeknik Kutaraja Kampus Bebas Asap Rokok

Hasil data riset kesehatan dasar (riskesdas) 2018 tentang prevalansi perilaku merokok remaja usia 10-18 tahun ternyata menunjukan peningkatan dari 7,2% pada 2013 menjadi 9,1% pada tahun 2018. Ini artinya ada kenaikan yang terus terjadi dari tahun ke tahun.

Seakan rokok sudah sangat identik dengan anak-anak muda dan remaja Indonesia. Tanpa kita sadari mereka telah menjadi korban yang cukup parah dari industri rokok. Namun demikian kesadaran untuk berhenti merokok dari diri sendiri pun bisa dikatakan rendah. 

Melihat fenomena tersebut, Politeknik Kutaraja sebagai lembaga pendidikan tinggi yang menjadi lingkungan belajar bagi anak-anak muda dan remaja menerapkan kebijakan ketat terkait dengan perilaku merokok. 

Melalui peraturan direktur, mahasiswa Politeknik Kutaraja secara tegas dilarang merokok. Bahkan bukan hanya bagi mahasiswa saja tapi termasuk seluruh dosen dan karyawan. 

Penerapan aturan dilarang merokok di lingkungan kampus merupakan salah bentuk upaya untuk menciptakan lulusan yang berkarakter dan sehat. Bagaimana pun perilaku merokok adalah bentuk sikap yang kurang tepat dalam konteks pendidikan dan dunia kerja. 

Tujuan jangka panjang Politeknik Kutaraja ingin mewujudkan kampus biru bebas asap rokok. Selain itu berupaya membantu program pemerintah untuk menurunkan jumlah perokok di Indonesia. (*)

Leave a Reply