Dosen Politeknik Kutaraja Ikuti Pelatihan IAPS Versi 4.0
BANDA ACEH | Dalam rangka meningkatkan standar mutu program studi. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau BAN-PT, telah meluncurkan instrumen baru untuk akreditasi program studi perguran tinggi. Instrumen baru tersebut berbasis outcome dan output yang kemudian dinamankan IAPS 4.0, atau Instrumen Akreditasi Program Studi 4.0.
Pengembangan instrumen ini di dasari atas Permenristekdikti No. 32 Tahun 2016 sehingga pengembangan IAPS terus dilanjutkan dengan terus memanfaatkan peran teknologi.
Guna memperkuat perguruan tinggi dan program studi yang ada di lingkungan kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XIII Aceh untuk mengadopsi instrumen baru tersebut. LLDIKTI XIII Aceh melakukan Pelatihan IAPS Versi 4.0 bagi 21 perguruan tinggi yang ada di Propinsi Aceh yang dilaksanakan di aula STIKes Muhammadiyah Aceh, Jumat, 28/6/2019.
Kepala LLDIKTI XIII Aceh yang diwakili oleh Kepala Bagian Akademik, Kemahasiswaan dan Sumber Daya Muhammad Najib saat membuka pelatihan mengatakan jika pihaknya sangat berharap jumlah program studi dan perguruan tinggi yang ada di Aceh dapat memperoleh akreditasi minimal B dapat lebih meningkat dari sebelumnya.
“Perubahan borang akreditasi program studi dari sebelumnya menjadi instrumen akreditasi program studi diharapkan semakin banyak perguruan tinggi swasta terutama mendapatkan nilai akreditasi yang lebih bagus yakni dari kategori ‘Baik’ ke ‘Sangat Baik’ dan ke ‘Unggul’” kata Muhammad Najib, M.Pd.
Jumlah program studi yang terakreditasi B di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-Dikti) Wilayah XIII terus meningkat pesat sejak tahun 2015. Bila pada tahun 2015 hanya 32 prodi di lingkungan Kopertis XIII yang terakreditasi B, tahun 2018 meningkat jadi 134 prodi.
Dengan pemateri yang juga assesor berpengalaman menjadikan Pelatihan IAPS Versi 4.0 ini jadi lebih menarik. Prof. Dr. Zulkifli Dahlan dari Universitas Sriwijaya membawakan materi Instrumen Akreditasi, Laporan Kinerja Program Studi (LKPS), sedangkan Prof. Dr. Marwan, ST.,MT. dari Unsyiah menjelaskan tentang materi Laporan Evaluasi Diri (LED).
Zulkfifli Dahlan menjelaskan mengapa Instrumen Akreditasi (IA) harus di update? Menurutnya sekurang-kurangnya ada tiga alasan yaitu karena out of update, artinya IA diperbaharui, lalu adanya shifting paradigm, dan terakhir karena adanya kelemahan penilaian.
Dosen Politeknik Kutaraja yang diikutkan dalam pelatihan ini mewakili masing-masing program studi yang ada. Prodi MKSP, Hamdani, prodi Analis Keuangan, Agustina, Prodi Administrasi Perkantoran, Mirnawati, dan Prodi Akuntansi, Azlina. (*)