Menristekdikti: Bangun Karakter Anti-Koruptif Sejak Mahasiswa
Pembangunan karakter pada Sumber Daya Manusia (SDM) saat ini menjadi fokus utama. Adanya prioritas untuk dapat menanamkan karakter anti-koruptif dalam diri mahasiswa. Hal ini menjadi bagian dari membangun karakter manusia dalam menegakkan kebenaran, kejujuran, keadilan, kebajikan, dan tanggung jawab, serta tanah air.
Menteri Nasir mengatakan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas menjadi salah satu langkahnya. Maka dari itu, upaya untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi di Indonesia terus dilakukan. Lewat pendidikan tinggi, diharapkan dapat mencetak lulusan yang kompetitif, kreatif, dan inovatif.
“Perguruan tinggi Indonesia dituntut untuk ikut berevolusi dan didorong kesanggupannya untuk melakukan upaya transformasi digital dalam penyelenggaran kegiatan Tridharma dan pengelolaan perguruan tinggi” ujarnya saat memberikan sambutan pada upacara puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional 2019 di Universitas Indonesia pada Kamis (02/05/2019).
Dalam perjalanannya, perguruan tinggi dituntut untuk dapat meningkatkan mutu lewat akreditasi unggul (A) dengan meningkatkan mutu penelitian dan publikasi, mengadakan kerja sama pengembangan penelitian di tingkat nasional, dan meningkatkan jumlah mahasiswa berprestasi di tingkat internasional. Hal ini dilakukan agar pendidikan tinggi di Indonesia semakin memiliki daya saing yang kuat.
“Daya saing dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa terus dikembangkan melalui peningkatan literasi pada data, literasi pada teknologi, dan literasi pada manusia” tambahnya. Dalam menghadapi era revolusi industry 4.0 dan society 5.0, kemanusiaan menjadi hal yang sangat penting mengingat kemajuan teknologi yang ada menandakan adanya kemajuan di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan yang tetap menjujung tinggi martabat manusia serta dapat mensejahterakan bangsa Indonesia.
Salah satu target pembangunan berkelanjutan atau yang kerap disebut dengan Sustainable Development Goals (SDGs) adalah membangun kesejahteraan masyarakat dari berbagai kalangan. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan pentingnya mengasah technical dan vocational skill agar dapat semakin mudah dalam berkompetisi di dunia kerja.
Menteri Nasir berpesan bahwa untuk dapat selalu memahami perkembangan teknologi yang diiringi dengan penciptaan inovasi disertai kemampuan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat (long-life learning). Hal ini dinilai dapat menjaga kualitas manusia di era dengan berbagai kemajuan. (SGD/HKLI)