Penguatan Program Revitalisasi LPTK untuk Penyiapan Calon Guru Produktif SMK
Tantangan yang dihadapi LPTK saat ini tidak saja menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi abad 21 tetapi juga dituntut melakukan penguatan kelembagaan LPTK dengan program-program yang sesuai dengan kebutuhan masa depan seperti kesiapan LPTK dalam menyiapkan calon guru SMK Produktif yang saat ini masih mengalami kekurangan. Disisi lain LPTK dituntut pula untuk membuka program studi yang sesuai dengan spektrum yang ada di SMK. Sehubungan dengan hal tersebut Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi memfasilitasi LPTK dengan kebijakan Revitalisasi LPTK yang telah dimulai sejak tahun 2016.
Mengingat pentingnya program Revitalisasi LPTK tersebut maka Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti pada hari Rabu (8/5/2019) mengadakan pertemuan dengan Rektor LPTK dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dan laporan hasil program Revitalisasi LPTK dan rencana program tindak lanjut Revitalisasi LPTK dalam penyiapan guru SMK Produktif. Pertemuan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Dirjen Belmawa, Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti, Staf Ahli Menristekdikti Bidang Akademik, Direktur Pembelajaran, Direktur Penjaminan Mutu, Perwakilan Ditjen Penguatan Inovasi, Perwakilan Ditjen GTK Kemdikbud dan 12 Rektor LPTK. Pertemuan dipimpinan langsung oleh Dirjen Belmawa Kemenristekdikti.
Dirjen Belmawa mengatakan kedepan pendidikan vokasi menjadi sesuatu yang viral atau menjamur di seluruh Indonesia sehingga perlu dilakukan road map guru vokasi “Kita perlu melakukan road map kebutuhan guru vokasi dalam upaya percepatan pendidikan vokasi dalam penyiapan guru SMK Produktif. Perlu ditetapkan target tiap tahun calon guru SMK Produktif yang disiapkan oleh LPTK agar Nampak hasil lulusannya setiap tahun yang signifikan” tegas Ismunandar.
Sementara itu, Sekretaris Jendral Kemenristekdikti dalam pertemuan itu menegaskan bahwa dalam penyiapan guru SMK Produktif diperlukan rancangan program, bidang dan aspek yang dikembangkan dalam menghasilkan calon guru produktif SMK “kita perlu merancang model penyiapan guru SMK Produktif, bidang industri apa saja, serta sisi yang dikembangkan seperti kurikulum, dosen, infrastruktur. Oleh karena itu dibutuhkan baseline seperti apa yang dibutuhkan untuk 2020 sd 2024, kegiatan apa yang dilakukan dan hasilnya untuk menguatkan program Revitalisasi LPTK” tegas Ainun.
Pada kesempatan yang sama Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti mengatakan langkah yang dilakukan LPTK dalam mendukung program revitalisasi LPTK dengan menyiapkan dan menghasilkan calon guru SMK produktif dengan mendirikan program studi baru untuk calon Guru SMK “Starting point dari pembahasan ini bahwa terjadi kekurangan guru produktif sehingga perlu menutupi kekurangan guru produktif SMK dari tahun 2020 – 2024, Guru SMK Produktif harus lulusan PPG “ kata Patdono
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan model program revitalisasi LPTK yang akan dilakukan dalam mendukung penyiapan guru produktif SMK dengan model yakni (1). Model PPG Bidang Studi umum, (2). Model PPG Bidang Studi Vokasi, (3). Model PPG Bidang Studi Vokasi Kolaborasi. Revitalisasi LPTK juga akan memperkuat program magang, pemberian sertifikat kompetensi dan melibatkan unsur Industri dalam proses pembelajaran. Pada prinsipnya para Rektor LPTK yang hadir dalam pertemuan tersebut memiliki visi yang sama untuk mengembangkan program studi pendidikan vokasi dalam menyiapkan calon guru SMK produktif dengan menyusun roadmap rancangan program penyiapan guru SMK Produktif 2020 sd 2024.