Ide Penelitian dan Publikasi Artikel di Jurnal Internasional (Bagian 1)

Oleh.  Muhammad Zulfajri, S.Pd., M.Sc.

(Dosen Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Serambi Mekkah, )

*Email korespondensi: m.zulfajri@gmail.com / muhammad.zulfajri@serambimekkah.ac.id

TIDAK bisa dipungkiri bahwa publikasi artikel di jurnal internasional merupakan harapan dosen dalam meniti kariernya. Namun, istilah “internasional” terkadang menjadi hal yang mengkhawatirkan dan menakutkan bagi sebagian besar dosen di Indonesia sehingga tak mau atau menyerah untuk mengikuti tantangan irama perkembangan keilmuan berdasarkan penelitian yang berjalan begitu cepat. Akan tetapi, mau tidak mau, dosen memiliki kewajiban untuk melaksanakan tridarma perguruan tinggi yang termasuk di dalamnya penelitian. Dosen diwajibkan untuk memiliki artikel yang dipublikasi di jurnal internasional saat mengurus kenaikan pangkat akademik setingkat lektor kepala. Bahkan, dosen dengan pangkat akademik guru besar diwajibkan memublikasikan minimal satu artikel di jurnal internasional setiap tahunnya. Pada dasarnya, Kemenristekdikti telah mendorong para dosen untuk terus meningkatkan kualitas penelitiannya melalui publikasi artikel di jurnal internasional sehingga mampu berdiri sejajar dengan para dosen dan peneliti di tingkat global.

SINTA-Science and Technology Index telah dikembangkan oleh Kemenristekdikti untuk memeringkatkan universitas dan dosen/peneliti sehingga mendorong universitas dan dosen untuk terus menggali potensinya dalam bidang penelitian dan meningkatkan publikasinya.   Tapi pada kenyataannya, minat publikasi di jurnal internasional tanpa didukung data penelitian yang mencukupi maka akan menjadi angan-angan yang sulit digapai. Kekurangan data penelitian merupakan faktor utama yang menghambat para dosen untuk memublikasi hasil penelitiannya di jurnal internasional.

Artinya, tanpa hasil penelitian yang memadai maka tidaklah memungkinkan untuk menjelaskan keunggulan dari penelitiannya. Publikasi artikel di jurnal internasional pada awalnya memang terasa sulit dan membutuhkan kesabaran dan usaha yang lebih. Dengan diterimanya artikel perdana di jurnal internasional maka hal tersebut menjadi pengalaman yang berharga dan memudahkan dosen untuk memublikasikan artikel-artikel berikutnya. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, mungkin pepatah ini cocok untuk menggambarkan usaha awal dosen dalam menggapai tujuan publikasi di jurnal internasional.

Kenyataan lainnya adalah sebagian dosen merasa malas melakukan penelitian, padahal sebagaimana kita ketahui Kemenristekdikti menyediakan skema pendanaan setiap tahunnya. Alasan dosen tak meneliti biasanya karena sibuk mengajar, di samping melaksanakan berbagai kegiatan struktural yang diembannya di perguruan tinggi. Tapi sesungguhnya, meskipun punya seabrek kesibukan, toh dosen tetap memiliki kewajiban melaksanakan tugas penelitian dengan berbagai cara. Melakukan sebuah penelitian tidak bisa dikatakan terlalu mudah, juga tak bisa dikatakan terlalu sulit. Asalkan saja dosen memiliki kiat-kiat yang diperoleh dari berbagai pengalaman dan masukan dari kolega dan seminar yang diikutinya.

Berikut ini, saya sajikan beberapa kiat jitu berdasarkan pengalaman saya yang dapat dijalankan agar memperoleh ide penelitian terbaru dan memudahkan dosen memperoleh publikasi artikel di jurnal internasional.

1.      Mencari tahu penelitian terbaru

Salah satu kesulitan yang dialami oleh sebagian dosen adalah memperoleh ide-ide penelitian terbaru pada suatu topik. Ide penelitian terbaru sebenarnya bisa diperoleh jika kita sering mengecek dan membaca jurnal-jurnal internasional edisi terbaru yang memuat perkembangan hasil penelitian di berbagai bidang ilmu.

Namun, apakah semua artikel jurnal harus kita baca? Tentu saja tidak. Mengingat jumlah penerbit jurnal untuk satu bidang ilmu yang mencapai ratusan. Tahap awal bagi dosen pemula adalah fokus kepada pencarian jurnal internasional yang sesuai dengan bidang penelitiannya. Kita bisa gunakan laman pencarian jurnal internasional terindeks Scopus di website “Scimago Journal & Country Rank“, kemudian masukkan kata kunci di pencarian sesuai dengan bidang penelitian yang kita minati, misalnya “Material Chemistry“. Nantinya, nama-nama jurnal yang sesuai dengan bidang tersebut akan muncul dan kita mencatat satu atau dua jurnal yang muncul (misalnya jurnal Materials Letters). Usahakan jurnal-jurnal yang jadi rujukan adalah jurnal Q1 atau Q2 (peringkat pertama dan kedua). Namun, apabila dianggap terlalu sulit dipahami maka bisa mengecek jurnal peringkat Q3 dan Q4.

2.      Menyeleksi artikel jurnal yang menarik

Setelah kita menentukan 1 jurnal internasional maka selanjutnya kita membuka laman website jurnal tersebut dan membaca judul-judul artikel tahun terakhir (misalnya edisi 2019). Biasanya penerbitan jurnal sebulan sekali atau dua kali dalam sebulan. Sebagai contoh di jurnal Materials Letters, setelah kita membaca judul-judul artikel maka kita tertarik pada sebuah artikel dengan judul “One-step hydrothermal synthesis of carbon dots-polymer composites with solid-state photoluminescence“. Bila kita sudah mendapatkan judul artikel yang kita sukai, selanjutnya artikel tersebut diunduh dan disimpan di komputer sebagai artikel rujukan.

3.      Membaca artikel rujukan

Artikel rujukan yang telah diunduh kemudian dibaca secara komprehensif baik bagian abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil, dan pembahasan, maupun kesimpulannya. Semua bagian perlu dipahami dengan baik agar kita mengetahui keseluruhan isi artikel tersebut. Sebenarnya, membaca abstrak saja sudah mewakili dalam memahami artikel tersebut. Namun, terkadang tidak semua abstrak bisa mewakili isi artikel. Pemahaman tentang pendahuluan diperlukan untuk menemukan latar belakang dan tujuan penelitian.

Setelah itu, metode penelitian perlu dibaca lebih detail untuk mengukur apakah kita mampu mengulangi eksperimen yang sama atau tidak. Bila kita mampu maka kita bisa menjadikan artikel tersebut sebagai rujukan awal bagi penelitian kita. Setelah itu, kita perlu mencari artikel-artikel lain yang judulnya hampir sama dengan artikel rujukan. Bila artikel rujukan dengan judul “One-step hydrothermal synthesis of carbon dots-polymer composites with solid-state photoluminescence“, maka kita bisa mencari beberapa artikel lain (misalkan sepuluh artikel) dengan kata kunci “carbon dots-polymer composites” yang bisa kita dapat dari judul artikel di daftar pustaka artikel rujukan atau mencarinya di berbagai mesin pencari jurnal yang tersedia di masing-masing penerbit terkemuka untuk bidang sains, seperti Elsevier, Science Direct, Springer, RSC, ACS, atau mengetik langsung kata kunci di mesin pencarian google.com.

4.      Membandingkan Novelty Artikel

Dari sepuluh artikel yang memiliki topik yang sama, bandingkanlah latar belakang, tujuan, dan novelty (hal baru) dari masing-masing artikel. Misalkan dari artikel rujukan “One-step hydrothermal synthesis of carbon dots-polymer composites with solid-state photoluminescence“,  setelah kita telaah dari sepuluh artikel dengan topik yang sama maka kita bisa melakukan penelitian terbaru tentang sintesis carbon dots-polymer composites dengan menggunakan metode sintesis  selain metode sintesis hidrotermal atau menggantikan jenis polimer yang lain, tapi tetap menggunakan metode sintesis hidrotermal.

Dari artikel rujukan dan sepuluh artikel dengan topik yang sama akan membangun ide baru setelah semuanya dipahami dengan baik. Ide penelitian baru yang hendak dilaksanakan harus di-crosscheck di laman pencarian google.com agar apa yang kita ingin teliti dipastikan belum terpublikasi. Perlu diingat bahwa kita perlu memahami langkah-langkah penelitian dari artikel agar kita mampu membuat ide terbaru dari hasil bacaan kita.

5.      Menentukan Research Interest  

Research interest  atau fokus penelitian merupakan ruang lingkup penelitian yang diminati oleh dosen. Setiap dosen semestinya mempunyai research interest yang jelas. Penentuan research interest  sangat diperlukan agar dosen fokus kepada bidang penelitian tertentu. Dengan adanya research interest, dosen dapat merencanakan segala sesuatu dengan mudah berkaitan dengan penelitiannya. Misalkan saja research interest dari artikel rujukan adalah “synthesis of carbon dots-polymer composites“. Research interests tidak mesti satu buah dan bisa ditambah sesuai bidang penelitian yang diminati.

 Dari research interest itu maka penelitian yang akan dilakukan berkaitan dengan sintesis carbon dots-polymer composites dengan berbagai cara sintesis, karakterisasi, dan aplikasinya di berbagai bidang.

Bersambung ke bagian 2

Leave a Reply